Sebagai sebuah Kabupaten yang kaya raya,dengan APBD yang bisa membuat terperangah. Sudah sewajarnya masyarakat Kabupaten Bengkalis bisa bebas dari kebodohan,kemiskinan dan segala sesuatu yang negatif. tapi pada kenyataanya, puluhan ribu masyrakat kabupaten bengkalis pergi merantau dan sebagaian besar menjadi buruh di perantauan. ada memang yang berhasil, tapi jumlahnya sangat sedikit, karna pergi merantau hanya berbekal tenaga. bahkan laki-laki ada yang menjadi "penjahat" dan yang perempuan ada yang menjadi pelacur, sedih memang melihat wanita melayu menjadi pelacur. tapi inilah realita yang harus dihadapi, Timbulah sebuah pertanyaan kenapa merantau dari kabupaten Bengkalis ke Kepulauan Riau bisa jadi Pelacur berani menjadi pelacur?
Jawabanya :
Sewaktu berada di Kabupaten Bengkalis pendidikan hanya tamat SD, karna cuma itu sekolah yang ada di kampung. untuk melanjutkan sekolah harus ke kota, dikota biaya hidup cukup mahal jika dibandingkan dengan penghasilan di kampung. Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat tidak memperhatikan Pendidikan, ekonomi masyarakat sangat hancur. Pemda tidak pernah ada solusi jitu untuk membantu ekonomi masyarakat, yang dipikirkan bagaimana bisa membuat anggaran yang akhirnya mereka bisa dapat uang lebih. masalah bantuan yang diberikan berhasil atau tidak "EGP" (emang gua pikiran)
Coba perhatikan jumlah orang Riau Kepulauan yang merantau ke Kabupaten Bengkalis? minim!! jika dibandingkan orang Kabupaten Bengkalis yang merantau ke Riau Kepulauan. jika dilihat dari APBD kabupaten Karimun sangat beda jauh dibawah APBD kabupaten Bengkalis, tapi lihat kondisi ekonomi masyarakatnya. sangat berbeda, ini dapat kita disimpulkan bahwa PEMDA Kab. Karimun sudah berhasil mempergunakan uangnya tepat sasaran. dan PEMDA Kab. Bengkalis sudah gagal dalam profesinya. maukah kita di pimpin oleh pemerintah yang gagal? Jelas TIDAK, maukah kita terus dibelengu oleh kebohongan? TIDAK dan TIDAK
Kita tidak bisa datang ke kantor PEMDA dan memberitahu apa yang sesungguhnya terjadi. karna itu perbuatan yang sia-sia,mereka sudah punya planing tersendiri dalam hal pembangunan yang sesungguhnya menjatuhkan masyarakat. planing yang membuat rekening mereka membengkak. planing dimana para pejabat bengkalis bisa main pelacur di jakarta,pekan baru, batam,singapore.
Yang bisa kita lakukan sekarang cuman satu hal saja, MERDEKA dari pembodohan yang sengaja diciptakan oleh Kabupaten Bengkalis kepada MERANTI. Jadilah seperti Kabupaten Siak setelah "bertalak tiga" dari bengkalis, coba bayangkan apa yang didapatkan Kab. Siak jika pada hari ini masih berada dalam "Jajahan" Kabupaten Bengkalis. mungkin masih menyeberang pakai perahu.
Usah takut wahai saudaraku dengan APBD, jika meranti jadi Kabupaten. Irian Jaya saja peduduknya lebih sedikit jumlah dan tidak punya hasil berani menjadi kabupaten, dan mereka sudah sukses. kenapa kita mesti takut? orang MERANTI lebih punya skil dari orang Bengkalis.
Yakinlah bahwa kita bisa, lihat saja kapal kargo yang berlabuh di Selat Panjang,pelabuhanya lebih ramai dari bengkalis,
Akhirnya cuman satu kata "hanya orang-orang yang punya kepentinganlah yang menentang terbentuknya Kabupaten Meranti"
Merdeka Kabupaten Meranti,Merdeka Masyarakatnya....
Amin ya Allah.....